Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan, hingga Desember 2021 sebanyak 124 dari total 1.360 pelaku korupsi yang ditangani KPK merupakan perempuan. Dibutuhkan peran dari para perempuan Indonesia untuk aktif mencegah dan mengedukasi nilai-nilai anti korupsi.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar dalam kegiatan pembekalan anti korupsi untuk Finalis Puteri Indonesia 2022 di Ruang Konferensi Pers Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada Selasa, (24/5/2022) lalu.
Menurut Lili, hal ini menjadi keprihatinan bersama, sebab seorang perempuan diharapkan menjadi pendidik dan pembimbing anak-anak yang lahir dari rahimnya, dan menjadi istri yang baik bagi suaminya dan sekaligus berperan sebagai rem dan pengingat suaminya jika melakukan perbuatan yang salah.
“Saya berharap kepada seluruh finalis Puteri Indonesia dan juga perempuan Indonesia di mana pun berada, untuk saling bahu-membahu mengambil peran aktif dalam pemberantasan korupsi dan saling bekerja sama guna mendorong peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan korupsi. Serta sekaligus mendorong agar masyarakat berani melaporkan jika di wilayah atau lingkungannya ditemukan adanya indikasi tindak pidana korupsi,” pesan Lili.
Lili menerangkan bahwa korupsi adalah extra ordinary crime yang berdampak terhadap berbagai sendi kehidupan dan merampas hak-hak masyarakat. Korupsi bukan hanya masalah Indonesia, tetapi sudah menjadi masalah dunia dan semua negara memiliki masalah yang sama.
“Kejahatan korupsi selain berdampak terhadap masalah ekonomi, ancaman terhadap kemiskinan, sistem demokrasi juga berdampak terhadap terjadinya degradasi moral masyarakat Indonesia. Oleh karenanya kejahatan korupsi telah menjadi pekerjaan rumah untuk bangsa Indonesia yang harus segera diselesaikan secara tuntas dengan melibatkan semua elemen bangsa,” ujar Lili.
Kegiatan pembekalan tersebut dihadiri pula Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK Kumbul Kusdwidjanto, Puteri Indonesia 2020 Ayu Maulida, Ketua Bidang Komunikasi Yayasan Puteri Indonesia Mega Angkasa, serta 44 Finalis Puteri Indonesia 2022.
Ketua Bidang Komunikasi Yayasan Puteri Indonesia Mega Angkasa mengatakan, ia berharap ke-44 finalis Puteri Indonesia ini bisa menjadi duta anti korupsi untuk daerahnya masing-masing. Hal ini bertujuan supaya semua finalis bisa mengedukasikan anti korupsi ke setiap daerahnya.
“Kami juga akan berkomitmen hingga tahun tahun-tahun berikutnya termasuk untuk Puteri Indonesia tahun 2023 dengan terus mengedukasi termasuk untuk para alumni Puteri Indonesia,” jelas Mega.
Menurut Mega pihaknya akan terus berkomitmen untuk selalu menjaga integritas para finalis di daerah-daerah, dengan harapan semoga integritas ini bisa dijaga hingga mereka bisa terjun ke dunia bisnis mereka masing-masing. *