Entaskan Masalah Ekonomi di Perbatasan, Tol Laut Diharap Bisa Jadi Solusi

Pelaksana tugas (Plt.) Deputi Bidang Pengelola Infrastruktur Kawasan Perbatasan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), F. Gatot Yanriyanto, dalam kunjungan ke Pelabuhan Laut Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku

RuangHukum MALUKU – Program Tol Laut telah diluncurkan sejak 2015. Ini merupakan program unggulan Pemerintah. Daerah perbatasan Negara yang sukses memanfaatkan program Tol Laut adalah Kabupaten Kepulauan Morotai.

Berkaca pada Morotai itu, Kabupaten Kepulauan Tanimbar di Provinsi Maluku diharapkan dapat memanfaatkan Tol Laut yang bersandar di Pelabuhan Laut Saumlaki untuk mengangkut komoditi unggulan daerah.

Sudah diakui bahwa masyarakat perbatasan negara di Saumlaki telah merasakan manfaat adanya Tol Laut. Adanya Tol Laut mampu menekan harga hingga 15 persen dari harga normal.

Penurunan harga barang di wilayah Saumlaki sudah dirasakan masyarakat mengingat barang yang sampai di tangan masyarakat merupakan barang logistik yang diangkut oleh tol laut dengan biaya murah dan bersubsidi.

Namun program Tol Laut tersebut belum optimal karena masyarakat Saumlaki belum berpartisipasi dalam mengisi muatan balik Tol Laut.

Pelaksana tugas (Plt.) Deputi Bidang Pengelola Infrastruktur Kawasan Perbatasan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), F. Gatot Yanriyanto, baru-baru ini berkesempatan mengunjungi Pelabuhan Laut Saumlaki yang berada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, pekan lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Gatot dan rombongan Bupati Kepulauan Tanimbar melihat lebih dekat proses dan pelaksanaan Tol Laut di beranda depan negara ini. Gatot juga melihat masalah apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan Tol Laut, agar nantinya dapat dikomunikasikan bersama Kementerian/Lembaga anggota BNPP.

“Kita tadi melihat bagaimana proses pelaksanaan kegiatan Tol Laut yang merupakan kegiatan distribusi barang untuk kawasan perbatasan sehingga ketersediaan barang di kawasan perbatasan itu terus bisa tercukupi dan harga-harga tidak terlalu mahal, tentunya ini akan sangat menolong masyarakat di kawasan perbatasan,” ujar Gatot.

Menurut Gatot, Tol Laut merupakan program yang dilaksanakan agar perekonomian masyarakat perbatasan negara lebih meningkat. Kedepan masyarakat Saumlaki harus berhasil berpartisipasi mengisi muatan balik Tol Laut dengan komoditi perikanan yang merupakan potensi besar Saumlaki.

Gatot menyarankan untuk memanfaatkan Reefer Container yakni salah satu jenis container yang dilengkapi dengan pendingin. Pendingin di dalam container ini berfungsi menjaga kondisi suhu di dalam ruangan container sehingga barang kiriman tidak rusak.

“Inilah upaya yang terus dilakukan pemerintah. Potensinya disini ikan dan macam-macam hasil laut yang harus terus dikembangkan, ini sudah luar biasa kemajuan proses-proses kegiatan apalagi Tol Laut juga sudah mulai bagus tinggal ditiingkatkan. Satu hal saya sudah ngobrol dengan Pak Bupati terkait dengan komoditi perikanan, pemanfaatan reefer container supaya terus bisa muat perikanan,” pungkas Gatot.

Sumber: Humas BNPP (bnpp.go.id)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Article

Pemerintah Terus Siapkan DPSP Labuan Bajo sebagai Venue Pre-Event KTT G20 2022

Next Article

Pemulihan Ekonomi Nasional, Surat Berharga Negara Ritel (SBR010) Diluncurkan

Related Posts