Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad meminta agar Pemerintah Indonesia memperbaiki peringkat Kemudahan Berbisnis (Ease of Doing Business [EoDB]). Sebab, hal itu berguna untuk menindaklanjuti langkah konkret terdekat yang dapat dilakukan pasca lawatan Presiden Joko Widodo dengan founder SpaceX USA, Elon Musk. Sehingga, strategi diplomasi ekonomi tersebut dapat sejalan dengan peningkatan investasi Indonesia.
“Strategi diplomasi ekonomi Presiden Jokowi ke AS, harus disertai dengan peningkatan Ease of Doing Business (EoDB). Kita perlu naik kelas,” jelas Kamrussamad, Selasa (17/5/2022).
Menurut Anggota Fraksi Partai Gerindra ini, EoDB Indonesia saat ini masih berada pada peringkat 73. Peringkat tersebut masih di bawah Singapura di posisi kedua, Malaysia di posisi ke-12, dan Vietnam di posisi ke-70. Di sisi lain, target investasi Indonesia tahun ini mencapai Rp 1.200 triliun. Sehingga, menurutnya, hal ini hanya bisa tercapai jika EoDB yang meningkat kualitasnya.
“Kunci peningkatan EoDB ini ada empat setidaknya. Peningkatan pada layanan memulai bisnis (starting business), pengurusan izin (dealing with construction permit), pendaftaran aset (registering property), serta pelaksanaan kontrak (enforcing contracts),” pungkas legislator dapil DKI Jakarta III itu.
Untuk peningkatan EoDB agar memuluskan investasi ini, setidaknya ada empat indikator yang harus diperbaiki. Yaitu, peningkatan pada layanan memulai bisnis (starting business), pengurusan izin (dealing with construction permit), pendaftaran aset (registering property), serta pelaksanaan kontrak (enforcing contracts).
Diketahui, sebelumnya Elon Musk membalas kicauan (tweet) akun twitter pribadi milik Jokowi. “Merupakan sebuah kehormatan untuk bertemu (Presiden Jokowi) di Starbase dan diskusi menarik tentang proyek-proyek masa depan,” cuit Elon Musk. Jokowi bertemu Elon Musk pada 15 Mei 2022 di Gedung Stargate SpaceX. Di sana, dia bersama Elon Musk melakukan diskusi serta meninjau produksi roket SpaceX. *
